Beranda | Artikel
Bahaya Mengadu Domba (Namimah)
22 jam lalu

Bahaya Mengadu Domba (Namimah) adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Shahih Jami’ Ash-Shaghir. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah pada Kamis, 29 Jumadil Awal 1447 H / 20 November 2025 M.

Kajian Islam Tentang Bahaya Mengadu Domba (Namimah)

Mengadu domba adalah dosa besar yang ditegur dan diperingatkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mengakibatkan permusuhan antara dua orang yang tadinya bersaudara adalah perbuatan tercela, apalagi jika dilakukan dengan sengaja.

Hadits ke-85 mengenai hal ini disebutkan oleh penulis dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad, bukan dalam Shahih Bukhari. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Baihaqi dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu.

Hadits ini juga disebutkan dalam Shahih Muslim. Para ulama ahli hadits mengatakan bahwa jika sebuah hadits diriwayatkan dalam Shahih Bukhari atau Shahih Muslim, penyebutan referensi yang paling shahih (Bukhari dan Muslim) sudah cukup. Namun, jika riwayat dalam Shahih Bukhari dan Muslim singkat, sementara di referensi lain lebih lengkap dengan sanad shahih, tambahan lafaz itu yang diharapkan.

Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 أتَدْرُونَ مَا العَضَهُ؟ نَقْلُ الحديثِ مِنْ بَعضِ النَّاسِ إِلَى بعضٍ لِيُفْسِدُوا بَيْنَهُمْ

“Tahukah kalian apa itu al-‘adh (adu domba)? Ia adalah memindahkan perkataan dari sebagian orang kepada sebagian yang lain untuk merusak hubungan di antara mereka.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad dan Al-Baihaqi)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan ini dengan ungkapan pertanyaan di awal, yaitu: مَا الْعَضْهُ (Tahukah kalian apa itu al-‘adh?) yang menunjukkan bahwa ini adalah perkara besar yang harus diwaspadai.

Kita tahu bahwa tidak setiap hal yang bermanfaat pantas untuk diucapkan. Di antara kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ

“Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lainnya, dishahihkan Al-Albani)

Para ulama menyebutkan bahwa yang tidak bermanfaat mencakup:

  1. Hal yang haram: Ucapan haram, tindakan haram. Ini wajib ditinggalkan.
  2. Hal yang makruh: Meskipun tidak sampai haram, hal makruh juga tidak bermanfaat dan dibenci.
  3. Hal yang rancu (syubhat): Orang yang tidak memahami suatu pembahasan, maka ini juga tidak diperlukan. Ketika hendak beramal, cari yang pasti dan tinggalkan yang meragukan.
  4. Hal yang mubah tapi berlebihan.

Bijaksana dalam Lisan

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diam sering kali menunjukkan kebijaksanaan, bahkan terkadang diam adalah jawaban terbaik. Seorang Muslim harus mampu berbicara pada saat diperlukan dan menahan diri untuk diam ketika harus diam, apalagi jika ucapan itu dapat membahayakan orang lain.

Apabila seorang Muslim akan berbicara, ia harus memperhatikan empat hal:

  1. Apakah ucapan itu benar atau salah? Jika salah, tinggalkan.
  2. Jika benar, apakah ucapan itu baik atau tidak? Jika tidak baik, tinggalkan.
  3. Jika baik, apakah ucapan itu bermanfaat atau tidak? Jika tidak ada manfaatnya, tinggalkan.
  4. Jika bermanfaat, bagaimana cara menyampaikannya dengan baik?

Menjadi seorang Muslim yang ideal, yang baik Islamnya dan sempurna imannya, membutuhkan latihan yang tidak mudah. Latihan untuk diam dan bijaksana sering kali lebih sulit daripada latihan untuk berbicara (public speaking).

Dua Dosa Besar Penghuni Kubur

Perbuatan mengadu domba (namimah), yaitu menukil perkataan untuk merusak hubungan, merupakan dosa besar. Dalam kitab Al-Kaba’ir, perbuatan mengadu domba dikategorikan sebagai dosa besar.

Terdapat hadits yang sering didengar mengenai ancaman bagi pelaku namimah, diriwayatkan dalam Sahih Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melewati dua kuburan. Beliau bersabda:

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ

“Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa karena urusan yang besar (yang dianggap remeh oleh manusia).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya bahwa urusan yang dimaksud itu sebenarnya urusan besar, namun dianggap ringan oleh sebagian orang. Salah satu penghuni kubur disiksa karena:

كَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ

“Dia tidak bersuci dari kencingnya (tidak menjaga diri dari najis air kencingnya).”

Sedangkan penghuni kubur yang kedua disiksa karena:

وَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

“Dia selalu berjalan (ke mana-mana) untuk mengadu domba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini merupakan ancaman serius bagi orang yang memiliki kebiasaan mengadu domba, merusak hubungan, dan menukil perkataan agar orang lain tidak akur.

Orang yang mengadu domba terkadang berusaha terlihat tidak menyebarkan permusuhan, tetapi ia memancing rasa penasaran orang lain dengan ucapan, “Fulan itu, ah, tidak usah tahu, biar saya saja.” Hal ini justru menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan, yang pada akhirnya dapat memperkeruh suasana.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian lengkapnya.

Download MP3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Bahaya Mengadu Domba (Namimah)” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55817-bahaya-mengadu-domba-namimah/